Rencana Hidup Selama 5 Tahun ke Depan

 

Rencana merupakan sesuatu yang bisa jadi dimiliki oleh hampir setiap manusia dewasa di dunia ini. Ingat, manusia dewasa lho bukan anak kecil. Sebab anak kecil hanya akan memikirkan saat itu juga apa yang menjadi kesenangan, keinginan serta kebutuhannya. Namun manusia dewasa berbeda dengan anak kecil.

Hidup ini memang harus dijalani apa adanya. Namun jangan juga begini-begini saja tanpa ada perubahan sedikitpun. Kalau bisa buatkan rencana hidup yang matang agar masa depan juga lebih baik.

Dulu saya termasuk orang yang biasa-biasa saja menjalani hidup. Pada tahun 2020 seolah menjadi titik balik dalam hidup saya bahwa saya tidak boleh begini-begini saja. Pandemi merupakan penyebab mindset saya banyak berubah. Bagaimana tidak, suami yang terkena dampak pandemi membuat saya sempat down dan bersedih. Belum lagi ancaman PHK di kantor suami.

Dua tahun membuat saya banyak berpikir, kalau hidup itu harus punya perencanaan. Dan saya tidak melakukannya dari sejak menikah. Akibatnya ketika suami dirumahkan sementara, saya pun kalang kabut mengatur kembali keuangan rumah tangga. Dalam kondisi tidak punya anak saja, saya kelimpungan mengatur keuangan rumah tangga. Bagaimana jika saya punya anak, tentu pusing kali ya mengatur keuangan di masa pandemi.

Bagi saya saat ini membuat rencana hidup setidaknya untuk 5 tahun ke depan itu perlu. Hal ini untuk menghindari ketidaksiapan kita sebagai manusia manakala mendapat cobaan hidup.

Mengapa harus 5 tahun, mengapa tidak 2 tahun saja? Berikut alasan saya:

1. Agar masa depan lebih fokus 

Apa yang terjadi manakala kita hanya punya rencana selama satu tahun saja? Tentu di tahun berikutnya kita harus merancang rencana baru. Itu kalau iya. Bagaimana jika setelah setahun berikutnya, kita justru terlena dan tak ada rencana satupun. Malah ini justru berbahaya bagi kondisi keuangan serta hal lainnya.

Contoh, ketika Anda seorang laki-laki dan belum mendapat jodoh. Maka selain berdoa, Anda harus membuat target bagaimana bisa mendapatkan jodoh. Memperluas pergaulan misalnya. Jodoh itu selain didapat dari berdoa, juga didapat dari berusaha. Tentu saja berusaha yang baik ya. 

Atau misal ketika Anda duduk di kelas 1 SMA, maka untuk dapat lolos ke perguruan tinggi negeri Anda harus mulai dari kelas 1 SMA melakukan persiapan belajar dengan giat. 

Semakin lama rencana atau target masa depan Anda, maka Insha Allah semakin siap Anda menghadapi ketidakpastian hidup. Namun tetaah pasrah pada Tuhan Sang Pemilik kehidupan ya.

2. Bagian dari ikhtiar

Merencanakan masa depan itu sah-sah saja, toh tidak merugikan pihak lain. Bagi saya, rencana masa depan itu bagian dari ikhtiar pribadi. Semua orang punya pendapat masing-masing dan saya menghargai orang yang tak punya rencana masa depan. Hanya menjalani hidup saat ini tanpa rencana itu pilihan. Kita harus menghormati pilihan orang lain.

Walau bagian dari ikhtiar tetap saja kita pasrahkan ke Tuhan Yang Maha Kuasa. Semenjak pandemi, saya menjadi lebih pasrah dalam hidup ini. Entah mengapa, rasanya saya sedikit pesimis ketika pandemi menyerang. Tetapi walau begitu, saya tetap membuat rencana masa depan. 

3. Antisipasi terjadinya inflasi

Keuangan bisa jadi merupakan rencana hidup yang harus mendapatkan prioritas utama. Kita harus membuat rencana masa depan dalam hal finansial, dikarenakan setiap tahun akan terjadi inflasi dan bisa menggerus tabungan kita.

Memang semua yang terjadi dalam hidup ini harus kita pasrahkan ke hadirat Allah SWT. Namun antisipasi adalah bagian dari ikhtiar kita selama masih mampu melakukannya.

Coba kita lihat banyak orang berada di bawa garis kemiskinan yang sudah tak berdaya secara finansial. Untuk makan sehari-hari saja kadang tak tahu harus mencari kemana, bagaimana terpikir untuk menabung dan membuat rencana masa depan.

Lalu, rencana apa saja yang sebaiknya kita buat untuk 5 tahun ke depan? Berikut versi saya:

1. Rencana dalam hal finansial
2. Jodoh
3. Pendidikan diri sendiri 
4. Keluarga setelah menikah
5. Kehidupan di masa tua atau lansia.