Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Melatih Kemandirian Anak



Pernahkah kamu punya teman atau saudara yang ketika dewasa sering tidak mandiri atau menggantung segala sesuatu kepada temannya yang lain? Maunya tahu beres saja, dan dia tak ikut memikirkan bagaimana rempongnya dalam memeprsiapkan segala sesuatu. Bisa jadi dulu ketika dia kecil, tidak pernah dididik orang tuanya untuk bisa mandiri.

Saya bukan ahli atau pakar parenting tapi ketika saya memperhatikan lingkungan sekitar, jadi lebih banyak belajar bahwa ada banyak orang dewasa yang justru tidak mandiri di saat usianya sudah dibilang bukan anak kecil lagi.

Memiliki anak yang mandiri adalah impian setiap orang tua. Pasti kalian senang donk jika punya anak mandiri yang apa-apa bisa sendiri. Disclaimer, tentunya anak mandiri bukan saat dia masih bayi tapi setidaknya ketika si anak sudah bisa diajak berpikir meskipun baru pada taraf sederhana. Misalnya saja anak disuruh orang tuanya untuk merapikan kembali mainannya setelah bermain seharian. Atau anak SD yang disuruh orang tuanya untuk belajar memasukkan buku pelajaran ke tas untuk sekolah besok, dan hal-hal kecil lainnya yang jika dibiasakan akan berpengaruh di saat mereka dewasa kelak.

Anak yang mandiri akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, percaya diri, dan mampu menghadapi tantangan hidup. Namun, kemandirian tidak datang begitu saja. Ia perlu dilatih sejak dini, sedikit demi sedikit, dan dengan cara yang tepat.

Ada beberapa cara melatih kemandirian anak yang bisa ayah ibu terapkan secara sederhana:

1. Terapkan Tanggung Jawab Kecil Sejak Dini

Anak juga bisa kok diberi tanggung jawab semasa kecil mereka. Melatih kemandirian anak bisa dimulai dari hal-hal yang paling sederhana. Seperti yang telah saya sebukan sebelumnya bahwa bentuk tanggung jawab itu bermacam-macam.

Mengembalikan mainanan ke dalam wadah khusus setelah bermain merupakan bentuk tanggung jawab anak terhadap barang pribadinya. Mungkin di usia yang lebih dewasa lagi misalnya di saat anak berada di Sekolah Dasar, orang tua bisa memberi tanggung jawab lebih misalnya meletakkan piring kotor di tempat cucian piring, meletakkan baju kotor di keranjang pakaian kotor dan masih banyak lagi.

2. Beri Kesempatan untuk Mengambil Keputusan

Bentuk kemandirian lain adalah anak mampu mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Misalnya saja orang tua menawarkan kepada anak mau memakai baju apa ketika akan bepergian. Atau anak disuruh memilih mau makan apa untuk bekal mereka. Tapi yang perlu diingat bahwa pilihan yang diberikan ke anak bukan sarana memanjakan mereka. Tetap beri batas ketegasan di saat anak disuruh memilih.

Tidak ada salahnya untuk mengajak anak berdiskusi tentang hal yang ringan saja, misal memilih menu masakan untuk hari ini. Berdiskusi dan ajak anak mengambil keputusan merupakan salah satu cara agar anak bisa mandiri ketika dia tidak berada di dekat orang tuanya.

3. Berikan Dukungan

Dukung segala aktivitas anak dan jangan berusaha membantu jika memang tidak darurat. Misalnya saja anak kesulitan untuk mengerjakan PR maka orang tua cukup bimbing sampai anak bisa menyelesaikannya. Jangan tawarkan anak untuk mengerjakan PR nya karena hal ini tidak mendidik sama sekali.

Berikan anak pengalaman untuk melalui sebuah proses jangan hanya menikmati hasilnya saja.

4. Ajarkan Keterampilan Hidup Dasar

Anak perlu diajarkan keterampilan hidup dasar yang akan membantu mereka mengurus diri sendiri di kemudian hari. Misalnya saja menggosok gigi, keramas, membersihkan diri setelah buang air.

Selain itu juga anak makin dewasa bisa diajarkan cara membersihkan tempat tidurnya sendiri, menyapu, cuci piring hingga melipat pakaiannya. Hal ini untuk antisipasi jika suatu ketika anak harus ikut keluarga lain dan terpisah dari orang tua.

Orang tua juga harus menanamkan rasa percaya kepada anak. Yakinlah bahwa anak bisa kok melakukan pekerjaan yang menuntut kemandirian. Jangan terus menerus membantu anak karena ketika dewasa dia sulit untuk menjadi mandiri. Jika terjadi pada anak laki-laki maka ketika dewasa dia akan sulit mengambil keputusan.

Penutup

Membangun kemandirian anak merupakan sebuah proses yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, maka anak Insha Allah bisa lebih mandiri bahkan ketika hidup sendiri dan jauh dari orang tua.

Ide market day untuk anak bisa jadi salah satu solusi melatih kemandirian anak. Market day adalah sebuah kegiatan simulasi yang biasanya diadakan di sekolah, dimana para siswa akan menjalankan kegiatan jual beli di pasar mini. Nantinya akan ada siswa yang berperan sebagai pedagang maupun penjual di market day tersebut.

Di acara market day, para siswa belajar untuk menjual dagangannya dengan beragam stretagi yang sudah dipersiapkan. Tentu saja hal ini bisa melatih kemandirian mereka sehingga menjadi bekal ketika dewasa kelak.

Dengan memiliki anak yang mandiri sejak kecil tentu akan mempermudah tugas ibu dalam mendidik serta mengasuh anak. Apalagi Keseharian ibu modern di era seperti ini tentu ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan demi tetap produktif di samping mengurus anak.




Referensi:

https://www.gramedia.com/literasi/konsep-market-day/?srsltid=AfmBOoo4nAeNv-lItqIdZljja5yb6oQvCCBIFPK0ZC3mIxMS0iO1LqFX 

Posting Komentar untuk "Cara Melatih Kemandirian Anak"