Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memaknai Kegagalan Dalam Hidup

 

Adakah orang yang senang apabila dirinya gagal dalam suatu pencapaian hidup? Tentu hampir tidak pernah ada orang yang ingin gagal donk dalam hidup ini. Kalau bisa sih berhasil terus sepanjang hayatnya. Namun kita cuma manusia yang diberi akal untuk berusaha dengan maksimal. Hasil akhir tetap di tangan Tuhan yang Maha Kuasa.

Saya punya banyak pengalaman akan kegagalan dalam hidup. Selain itu, saya juga sering menerima curhatan dari teman-teman akan kegagalan yang mereka alami dalam hidup.

Sebagai pendengar dari curhatan mereka, saya hanya bisa memberi dukungan serta motivasi. Saya katakan kepada teman-teman yang mengalami kegagalan, bahwa saya pun pernah merasakan apa yang mereka rasakan. Tak perlu berkecil hati dalam menerima kegagalan.

Setelah banyak memperhatikan keadaan sekitar maka ada beberapa sikap manusia dalam menerima kegagalan, yaitu:

1. Menerima Dengan Ikhlas

Sikap inilah yang seharusnya dilakukan oleh semua manusia ketika gagal dalam hidupnya. Sedih boleh tapi jangan berlarut-larut. Ada banyak hal lain yang perlu mendapat perhatian kita selain meratapi kegagalan.

Sebagai contoh, saya pernah gagal diterima bekerja di salah satu perusahaan yang saya idamkan. Sempat kecewa, namun jika saya berlarut dalam kekecewaan maka yang ada saya tidak mencoba melamar pekerjaan di tempat lain donk. Bisa-bisa saya jadi pengangguran seumur hidup karena terlalu meratapi kegagalan pada interview pertama.

Akhirnya saya berhasil move on dan tak berlama-lama sedih. Dan Alhamdulillah bisa diterima bekerja di perusahaan lain walau bukan yang saya incar.

2. Mengingkari Jika Gagal

Jika ada orang yang mengingkari kenyataan bahwa dirinya sedang berada dalam posisi gagal dalam hidup, mungkin mentalnya belum terlatih. Sebaiknya kita tidak boleh mencibir jika menemui teman seperti ini. Tetap beri dukungan teman yang mengingkari jika dirinya sedang gagal. Namun jika teman tersebut sudah dalam kondisi membaik mentalnya, maka ajaklah bicara dari ke hati bahwa sebaiknya menjadi manusia jangan mengingkari kegagalan. Menjadi teman atau sahabat yang baik tidak serta merta hanya sellau memujinya. Adakalanya kita harus memberi kritik walau itu menyakitkan. Tentu agar teman kita memperbaiki diri.

Saya pernah mempunyai teman yang sekarang entah dimana keberadaannya. Sekitar 7 tahun lalu kami berkomunikasi. Dia bercerita bahwa dia sedang dalam keadaan hamil namun ternyata tidak lama keguguran. Lalu saya bertanya kepadanya, memintanya menceritakan kejadian tersebut secara detail. Setelah mencerna dan memahami cerita teman tersebut, akhirnya saya berkesimpulan bahwa teman saya belum sampai pada proses hamil, namun masih terlambat bulan saja.

Untuk beberapa hari teman saya chat dan menyatakan bahwa dirinya telah keguguran. Saya pun hanya bisa terdiam mendapati dirinya yang mengingkari kegagalannya itu. Bagi saya teman sedang mengingkari kegagalannya karena belum berhasil hamil. Itu hal lumrah kok bagi seorang perempuan namun jangan berlarut-larut ya. 

Sekarang saya sudah lost contact dengan teman saya. Saya berharap dia sudah mempunyai keturunan dan bahagia bersama keluarganya.

Bagaimana Seharusnya Menyikapi Kegagalan Dalam Hidup

Penerimaan setiap orang akan kegagalan yang diterimanya mungkin berbeda-beda. Tidak ada yang salah kok, semua itu manusiawi sekali. Namun tentunya sebagai manusia kita harus bijak menyikapi sesuatu hal, baik itu rasa sedih maupun bahagia. 

Menurut hemat saya, ada beberapa sikap kita yang seharusnya dilakukan ketika menerima kegagalan dalam hidup diantaranya:
  • Menerima dengan lapang dada 
Mampu menerima kegagalan dengan lapang dada merupakan jiwa besar seorang manusia. Apalagi jika itu adalah ambisi hidup yang selama ini dicita-citakan untuk segera tercapai. Ingat bahwa dunia bukan milik kita. Kecewa boleh namun kecewalah dengan secukupnya.

Gagal masuk ke perguruan tinggi favorit, gagal meraih cita-cita profesi yang diinginkan, gagal menikah dan masih banyak kegagalan hidup lainnya mungkin terasa menyakitkan. Tapi kita bisa apa selain menerima dengan lapang dada terlebih dahulu. 
  • Introspeksi
Segera setelah menenangkan diri, maka instrospeksilah dengan kegagalan yang baru menimpamu. Dimana salahnya, lalu apakah bisa diperbaiki. Jika masih bisa diperbaiki, maka sah-sah saja kamu mengulangi lagi dengan ikhtiar yang lebih baik lagi. Namun jika tidak bisa diulangi, anggap kegagalanmu sebagai guru terbaik dalam hidup.
  • Mencoba kembali berusaha
Jika kegagalanmu bisa diperbaiki, maka perbaikilah! Tidak ada yang salah dengan mencoba kembali. Bahkan sampai berhasil sekalipun. Waktu dan hidup adalah milikmu. Selagi kamu bisa mengukur diri apakah bisa melakukannya, maka DO IT!
  • Pasrah dan tawakkal kepada Tuhan
Apabila kamu mencoba menggunakan kesempatan kedua dan bangkit dari kegagalan, maka hal terakhir yang harus dilakukan adalah pasrahkan kepada Tuhan. Mengapa harus pasrah? Karena kamu sedang mengulangi memperbaiki dari kegagalan yang pernah dialami. Jika berhasil maka keberuntungan berada di pihakmu dan memang Tuhan sedang mengujimu dengan kegagalan pertama. Namun jika kamu gagal lagi maka jangan pernah menyesal bahwa kamu pernah mencoba sekali lagi.

Penutup

Demikianlah sedikit tips sederhana dari saya bagaimana memaknai kegagalan dalam hidup. Sebaiknya kita belajar dari kegagalan untuk meraih keberhasilan. 

Jangan pernah meratapi kegagalan yang dialami, namun justru jadikan cambuk untukmu berusaha lebih baik lagi.

Posting Komentar untuk "Memaknai Kegagalan Dalam Hidup"