Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hal Paling Membahagiakan Hidup

 

Kalau ditanya hal yang paling membahagiakan hidup, tentu semua orang memiliki jawaban yang berbeda-beda. Namanya hidup pasti seperti roller coaster ya. Walau bisa jadi ada orang yang hidupnya selalu dilimpahi kebahagiaan. Tapi tidak jarang pula orang yang hidupnya selalu mendapat cobaan dari Tuhan. 

Sejatinya kita wajib bersyukur atas apapun yang terjadi dalam hidup ini. Sekecil apapun anugerah Tuhan Yang Maha Esa, selamat sepatutnya kita syukuri. Seiring bertambahnya usia, selamat saya pun sekarang berusaha lebih bijak dalam menyikapi hidup. Banyak ujian hidup mampir di kehidupan saya dan tentu rasanya tidak enak dan hidup penuh rasa gelisah. Lalu saya kembalikan bahwa Tuhanlah yang menggenggam hidup kita, tak sepatutnya kita meratapi ujian hidup ini. 

Dulu sebelum menginjak usia 40 tahun, mungkin saya masih belum menjadi orang bijak. Sampai sekarang pun saya masih berusaha menjadi orang bijak.

Sedikit tidak nyambung dengan tema pembahasan, bahwa saya sebelum berusaha belajar bijak mungkin jengkel jika di kantor ada anak laki-laki kelahiran 1993 dimana merupakan teman kerja kantor tapi tidak menghargai kita sebagai orang yang lebih tua. Anak kelahiran 1993 yang berkacamata itu selalu menganggap dirinya benar walau mungkin bagi saya dia tidak lebih dari laki-laki sombong yang tidak punya pengetahuan apa-apa.

Semoga di kemudian hari, anak kelahiran 1993 itu mendapatkan peristiwa yang bisa menyadarkan dia dari rasa sombongnya. Saya berharap si anak kelahiran 1993 yang berkacamata itu suatu saat membaca tulisan saya yang membahas masalah kesombongannya dan introspeksi atas sikap dan tingkah lakunya. 

Tidak apa, dia bersikap ketus ke saya namun Tuhan tidak tidur. Saya percaya akan hal itu. Saya pun tidak akan membalas perbuatan buruknya pada saya. Anak kelahiran 1993 itu egois karena dia akan marah apabila keinginannya tidak dituruti oleh manajemen kantor. Saya masih ingat ketika tahun 2019 atas biaya kantor saya memutuskan menyuruh salah satu teknisi kursus mengemudi mobil, dan ternyata anak kelahiran 1993 berkacamata itu marah kepada saya karena tidak setuju.

Apa haknya melarang saya sebagai salah satu pengambil keputusan di kantor? Lucu sih kalau ingat kejadian itu dan ternyata di usia dia menginjak 30 tahun tidak sadar diri juga akan kesombongannya. Duh jadi curcol kan saya, hahaha.

Kembali lagi, jika ditanya apa saja yang sudah membuat saya merasa bahagia dalam hidup, sebenarnya banyak. Saya tidak ingin menjadi hamba Allah yang kufur nikmat, namun saya justru ingin melihat segala hal positif dalam hidup ini.

Beberapa hal yang membahagiakan dalam hidup saya antara lain:

1. Diberi kesehatan 

Ternyata setelah makin berumur diri saya, makin menyadari bahwa kesehatan itu penting banget dalam hidup ini. Saya pernah sakit sampai tidak bisa jalan selama 2 hari. Rasanya sangat tidak nyaman apalagi saya harus mengurus ibu dan suami. Terpaksa Ibu yang sepuh dan lansia harus mengambil alih pekerjaan rumah tangga. 

Setelah sehat, saya baru menyadari kalau sakit itu tidak enak. Jangan ingin sakit kalau Anda hanya ingin beristirahat. Jika lelah maka katakan saja kalau lelah, tanpa perlu beralasan lelah. Kalau sakit beneran itu tidak enak banget.

Sebisa mungkin jasa diri Anda dari sakit. Berdoalah kepada Tuhan agar diberi kesehatan dalam hidup yang penuh ketidakpastian ini.

2. Diberi akal untuk berkarya

Walau manusia diberi akal oleh Tuhan, namun berapa banyak yang bisa menggunakan secara optimal. Ada yang hanya puas dengan bermalas-malasan dan makan gaji buta. Seperti yang terjadi pada beberapa rekan kerja saya di kantor. Mereka merasa mendapat gaji setiap bulannya sehingga jika tidak ada pekerjaan yang ditugaskan, dengan mudahkan leyeh-leyeh.

Jujur saja, saya tidak bisa seperti mereka yang hanya makan gaji buta di kantor. Ada teman yang merasa sudah mendapatkan project besar untuk kantor, lalu sisa waktunya dihabiskan untuk bermain games. Saya kok ngenes ya melihat aktivitas sehari-hari seperti itu di kantor. Tapi saya bisa bilang apa, lha wong mereka adalah saudara pimpinan di kantor. Saya tak punya kuasa apapun untuk menegur mereka.

Walau di usia yang tak muda lagi, saya sangat bersyukur bisa menemukan passion saya di dunia kepenulisan. Tidak ada kata terlambat, ikuti mimpimu selagi bisa. Donald Trump saja menjadi Presiden Amerika Serikat di usia 70 tahun. Berkaca dari dia, saya merasa bahwa tak ada kata terlambat untuk menjadi sukses. Mungkin dulu saya belum menemukan jalannya saja, tapi sekarang saya mantap menemukan jalan itu. Jalan menuju kesuksesan harus dicari, jangan ditunggu saja.

3. Dipertemukan dengan orang-orang baik

Percaya tidak, kalau orang baik di sekeliling Anda juga merupakan sebuah rezeki yang datangnya dari Allah SWT. Mungkin tidak pernah kita sadari ya, namun itulah kenyataannya. Saya kadang malu, karena masih sering mengeluh sementara Allah SWT banyak memberi kenikmatan duniawi.

Banyak orang di sekeliling saya yang mau menolong di saat saya dan suami dalam kondisi terhimpit. Hal inilah yang membulatkan tekad saya untuk tidak pernah mempersulit orang lain sebisa mungkin. Hal-hal kecil akan saya lakukan demi tidak mempersulit orang lain, contohnya saja rela menunggu Abang ojol di depan pagar rumah untuk memudahkan mereka mencari alamat. Itu adalah hal sepele namun bagi saya sangat berarti banget.

4. Hidup dengan rezeki berkecukupan 

Saya mungkin bukan orang kaya yang bergelimang harta, namun saya pikir ketika saya punya uang banyak nantinya apakah saya akan menjadi serakah? Terbukti banyak saya lihat, orang bergelimang harta namun masih serakah juga mengumpulkan uang dari arah mana saja.

Di kantor saya punya teman kerja laki-laki yang selalu membanggakan kalau tanahnya banyak. Setelah dihitung-hitung total hartanya ada 1,2 miliar lho! Wow, Daebak! Namun apa yang terjadi? Walau memiliki uang (katanya) 1,2 miliar, teman saya itu masih mengejar tips dari client sebesar 20ribu lho! Aneh bin ajaib kan.

Kalau saya sih jika sudah punya uang 1 miliar, maka jangankan uang 20ribu, mungkin uang 10juta sudah tidak ada harganya bagi saya. Bukan berarti sombong yah, namun saya punya uang 1 miliar maka, uang 10 juta akan saya berikan untuk bersedekah saja. Aamiin.



Posting Komentar untuk "Hal Paling Membahagiakan Hidup"