Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hikmah Mendengar Berita Kematian

 

Pernah mendengar berita kematian secara mendadak? Kalau iya mungkin bisa jadi ada pengalaman tersendiri yang kalian rasakan manakala mendengar berita kematian. Entah datangnya dari teman, kerabat maupun keluarga dekat. Yang pasti namanya berita kematian tentu bukan kabar bagus.

Manusia pasti mati. Itu suatu hal yang mutlak. Hanya saja kita tidak akan pernah tahu akan mati dalam usia berapa tahun. Bahkan orang yang sakit-sakitan saja belum tahu pasti kapan dia akan dipanggil Yang Maha Kuasa. 

Mendengar berita kematian tentu bagi sebagian orang ada yang merasa siap dan juga sebaliknya. Merasa tidak siap merupakan hal yang wajar bagi seseorang ketika mendengar berita kematian. Apalagi jika kematian itu mendadak datangnya. Seseorang yang sehat wal Afiat, tiba-tiba saja diberitakan wafat ketika sedang berolahraga atau mengendarai kendaraan menuju kota lain.

Jika ada berita kematian yang sampai kepada kita namun tak terkejut bisa jadi karena hal berikut:
  1. Usia orang yang meninggal memang sudah sepuh. Walau sehat namun seseorang yang berumur sudah sangat lanjut terkadang menimbulkan rasa iba. Apalagi jika kondisi motoriknya sudah sangat menurun seperti mengalami demensia.
  2. Kondisi kesehatan seseorang yang sudah berada di titik terendah sehingga seluruh keluarga maupun kerabat justru ikhlas jika Tuhan mengambil nyawanya. Hal ini dikarenakan apabila Tuhan mengambil nyawa seseorang yang sakit parah maka dia tidak akan merasa kesakitan lagi.
  3. Bisa jadi orang tersebut adalah public enemy sehingga kehadirannya justru tidak disukai banyak orang. Jangan sampai kita menjadi golongan seperti ini ya. Nauzubillah!
Jujur saja, saya sering mendengar berita kematian baik itu yang tak terduga atau yang sudah saya perkirakan sebelumnya. Perjalanan hidup banyak menuntun saya bagaimana harus bersikap apabila mendengar berita tentang kematian. Saya pribadi punya pengalaman menyedihkan ketika almarhum Bapak meninggal secara mendadak di luar kota dikarenakan serangan jantung mendadak.

Saya sekeluarga cukup shock ketika mendengar berita kematian Bapak, karena sebelumnya Bapak dalam kondisi sehat-sehat saja. Namun takdir tak dapat ditebak, kami pun ikhlas harus melepas Bapak pergi ke hadirat Ilahi. Walau mungkin Ibu saya belum siap menjadi orang tua tunggal, namun mau bagaimana lagi. Hidup harus teris berjalan dan kenangan hanya boleh sesekali diingat.

Adakah Hikmah Mendengar Berita Kematian? Ini yang Bisa Dipetik Hikmahnya

Karena terlalu sering mendengar berita kematian, terlebih di masa pandemi dari tahun 2020 sampai 2022 ini, akhirnya seolah saya menjadi terbiasa dan mulai memahami apa hikmah yang ingin Allah SWT sampaikan kepada diri saya pribadi.

Berikut hikmah yang bisa saya dapatkan manakala mendengar berita kematian:

1. Lebih Ingat dan Berusaha Dekat Kepada Tuhan

Saya tidak mau munafik ketika mendengar berita kematian, akan ada rasa takut apakah kematian akan menghampiri saya lebih cepat dari perkiraan atau justru sebaliknya. Semakin bertambah usia saya maka jatah hidup pun semakin berkurang di dunia. Saya tidak mengingkarinya.

Mendengar berita kematian membuat saya berpikir bahwa ajal tak memandang usia. Tetangga saya baru berusia 44 tahun dan masih lajang sudah dijemput Allah SWT. Saya bertanya pada diri sendiri, sudah siapkah saya dengan segala amal perbuatan?

2. Tidak Menyia-nyiakan Waktu Hidup di Dunia

Saya merasa banyak sekali melakukan hal tak berfaedah selama 40 tahun di dunia. Padahal masih banyak amal sholeh yang bisa saya lakukan. Menjadi blogger sebenarnya sudah merupakan profesi yang mendatangkan amal sholeh jika yang dikerjakan bermanfaat. Namun ternyata scroll media sosial berjam-jam lebih saya sukai. Astaghfirullah.

Sering saya malu kepada Allah apabila hanya berbaring rebahan saja tanpa beraktivitas yang berguna. Padahal Allah SWT memberi saya udara gratis untuk saya hirup dan tenaga yang kuat, lantas mengapa kerjaan saya hanya rebahan tak berguna.

3. Perbanyak Amal Ibadah

Perbanyak amal ibadah merupakan salah satu kegiatan yang sedang saya usahakan untuk terus ada peningkatan setiap harinya. Walau hanya menambah istigfar sebanyak 10 kali setiap hari, namun bagi saya asal ada progress atas amal ibadah itu sudah sangat Alhamdulillah. Saya sadar bahwa masih sangat jauh dari amal ibadah yang berlebih, namun saya berusaha mengingat Allah dimanapun berada dan meminta ampun atas segala salah di setiap harinya.

4. Introspeksi Diri

Introspeksi itu penting bagi saya saat usia sudah memasuki kepala 4. Terlebih saya masih memiliki Ibu yang sudah sepuh. Terkadang timbul rasa menyesal apabila masih mengabaikan Ibu saya yang sekadar hanya ingin bercerita ketika saya pulang kerja. Saya ingin menjadi pribadi manusia yang berusaha lebih baik lagi setiap hari walau hanya dengan melakukan hal kecil.

Dengan instrospeksi diri, saya merasa lebih ingat akan kematian. Dan ketika mendengar kematian, saya pun lebih sering melakukan instrospeksi sambil membayangkan bagaimana jika saya yang menjadi jenazah itu.

Posting Komentar untuk "Hikmah Mendengar Berita Kematian"