Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ambil Hikmah dari Mereka yang Bekerja di Jalanan

Ambil Hikmah dari Mereka yang Bekerja di Jalanan
Design by AI


Sebagai manusia, tentu saja selayaknya kita memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Kalaupun rasa peka itu belum muncul, cobalah untuk belajar agar lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Latihlah empati kalian sedini mungkin, agar ketika diberi kenikmatan hidup oleh Tuhan, kalian tidak lupa untuk bersyukur. Atau ketika kita diberi cobaan oleh Tuhan, tidak lantas menjadikan diri ini yang paling menderita di dunia.

Masih banyak kok orang di luar sana yang hidupnya lebih menderita dari kalian yang saat ini sedang memiliki masalah. Oleh karena itu, dengan mulai belajar menumbuhkan empati terhadap perjuangan hidup orang lain, setidaknya akan lebih memberi pelajaran bahwa menjalani hidup ini tidaklah mudah dan penuh perjuangan.

Saya pribadi banyak belajar dari mereka yang hidupnya mencari nafkah di jalanan. Mencari nafkah di jalanan ini memiliki arti mereka bukan pekerja kantoran dan lebih banyak bekerja di lapangan.

Beberapa profesi yang mengharuskan untuk berada di jalanan demi nafkah untuk keluarga, sebut saja:
  • Driver Ojek Online
  • Pedagang Kaki Lima
  • Pengamen
  • Tukang atau Kuli Bangunan
  • dan masih banyak lagi profesi lainnya
Sebelumnya, saya ingin mengapresiasi terlebih dahulu mereka yang rela menghabiskan waktunya di luar ruangan demi mendapatkan penghasilan untuk keluarga maupun diri sendiri. 

Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini mencari kerja bisa dikatakan lebih sulit dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jumlah lapangan kerja yang sedikit, dibandingkan dengan jumlah lulusan dari perguruan tinggi maupun sekolah menengah atas, melahirkan banyak pengangguran di Indonesia.

Alhasil demi tetap ingin mendapatkan uang, ada banyak dari masyarakat Indonesia yang memilih untuk membuka usaha sendiri. Namun lagi-lagi membuka usaha sendiri tidak seindah seperti yang dibayangkan. Banyaknya kompetitor, daya beli masyarakat yang rendah serta modal yang tidak sedikit diperlukan menjadikan seseorang akhirnya urung membuka usaha sendiri. Kalaupun harus membuka usaha maka dipilih yang paling sedikit modalnya.

Berbicara mengenai profesi yang mernharuskan seseorang berada di jalanan, maka saya teringat dengan profesi ojol atau ojek online. Saat ini profesi ojol bisa dikatakan merupakan profesi yang mudah untuk dijalankan ketimbang harus menganggur.

Dengan pendaftaran yang cukup mudah, maka seseorang dapat mengantongi izin untuk mengendarai sepeda motor atau mobil sebagai transportasi online. Di dekat rumah saya, seringkali saya melihat para driver ojol berderet memarkirkan sepeda motor mereka. Jumlahnya bisa dibilang cukup banyak sekitar 30an sepeda motor.

Mereka berdiam diri di area yang dekat dengan supermarket dan juga beberapa rumah makan, dengan harapan bisa mendapatkan pesanan online dari customer. Sungguh pemandangan yang membuat saya terharu, karena jam 6 pagi para driver ojol ini sudah stand by menunggu orderan meskipun tidak dapat diprediksi.

Saya merasa malu pada diri sendiri, karena mungkin belum bisa setangguh para driver ojol tersebut. Bahkan di beberapa kesempatan, saya melihat ada juga perempuan yang berprofesi sebagai driver ojol. Walaupun bukan hal yang tabu, perempuan berprofesi sebagai driver ojol, namun bisa dibilang pekerjaan lapangan ini cukup berisiko apabila dijalankan oleh kaum Hawa.

Ambil Hikmah dari Mereka yang Harus Bekerja di Jalanan

Sebenarnya zaman sekarang ini, kita akan lebih mudah untuk mengambil hikmah atas segala peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Melihat driver ojol duduk di atas jok sepeda motor mereka sambil menunggu penumpang yang tidak pasti, mengajarkan kita akan arti kesabaran.

Para driver ojol selalu sabar menanti orderan masuk ke smartphone mereka, meskipun tidak pasti berapa jumlah yang akan diterima. Bagi saya para driver ojol ini merupakan orang-orang yang pasrah akan diberi rezeki berapapun oleh Tuhan.

Saya sering bepergian menggunakan ojek maupun taksi online. Tak jarang saya sering mendengarkan curhat dari para driver. Curhatnya pun bermacam-macam, mulai dari orderan yang sepi, orderan fiktif hingga potongan tarif yang cukup memberatkan para driver sebagai mitra.

Tentu sebagai pendengar yang baik, saya hanya bisa mendengarkan sambil memberi motivasi agar para driver tersebut tetap semangat dan tidak putus asa. Nyatanya, meskipun mereka curhat akan keluh kesahnya, namun pekerjaan sebagai driver ojol pun tetap mereka jalani dengan kesungguhan.

Dari para driver ojol tersebut, saya juga belajar arti syukur kepada Tuhan Yang Maka Kuasa. Meskipun pendapatan yang diterima sebagai ojek online tidaklah menentu, namun mereka tetap menjalani profesi tersebut dengan penuh rasa syukur. 

Kalau ditanya kenapa tidak berusaha mencari pekerjaan lain, umumnya mereka merasa tidak punya pilihan lain untuk bekerja, selain menjadi ojek online.

Lalu ada pedagang kaki lima yang sering mangkal di beberapa tempat seperti di kebun bibit yang ada di Surabaya. Sama halnya dengan ojek online, pedagang kaki lima pun tidak pasti dalam mendapatkan uang dari hasil berjualan mereka. Namun mereka tetap konsisten berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Penutup

Tidak semua orang mau bekerja di jalanan. Yang pasti, mereka yang sudah memilih profesi ini, pastinya sudah siap dengan segala risikonya. Kita harus belajar dari keuletan serta kegigihan mereka yang bekerja di jalanan.

Ambil hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi di sekeliling kita. Jadikan pelajaran apabila itu bisa diambil hikmahnya.

Semoga bermanfaat.





1 komentar untuk "Ambil Hikmah dari Mereka yang Bekerja di Jalanan"

  1. Emberrrrr bener bangetttt mba.
    banyak pelajaran dan hal baik yg kita dapatkan dari interaksi dgn mereka yaaa

    BalasHapus