Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pahlawan Lembah Hijau Rumbia, Sukses Bangun Kawasan Wisata di Daerah yang Dulunya Gersang

 
Credit Photo: satu-indonesia.com


Sejujurnya saya belum pernah berkunjung ke Jeneponto, Sulawesi Selatan. Maklum saja, karena jaraknya yang cukup jauh dari tempat tinggal saya di Jawa Timur, tentu saja untuk dapat sampai ke Jeneponto dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Bersyukur sekali saat ini teknologi sudah semakin berkembang sehingga ketika kita ingin mengetahui sebuah daerah di Indonesia, maka bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi dan setidaknya bisa melihat dari kejauhan bagaimana keindahan suatu tempat di bumi Nusantara. Siapa tahu saja kita diberi rezeki berlebih untuk dapat mengunjungi daerah tersebut.

Begitu pula halnya ketika saya ingin sekali mencari tahu sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang konon katanya menyimpan keindahan yang menakjubkan. Bisa dibilang hidden gems untuk pariwisata di Indonesia.

Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kabupaten Jeneponto sendiri terdiri dari 32 kelurahan dan 82 desa dimana tersebar di 11 kecamatan yang ada. Adapun jumlah penduduk yang tinggal di Kabupaten Jeneponto sendiri per tahun 2020 sebanyak 803.220 jiwa manusia. 

Kabupaten Jeneponto terletak di ujung bagian barat Provinsi Sulawesi Selatan dan dikenal sebagai penghasil nener atau benih ikan bandeng. Kondisi topografi Jeneponto merupakan dataran tinggi yang merupakan lereng pegunungan Gunung Baturape. Sementara bagian selatan dari Kabupaten Jeneponto sendiri merupakan pesisir serta dataran rendah. Berbatasan dengan Laut Flores menjadikan Jeneponto memiliki pelabuhan cukup besar di desa Bungeng.

Untuk objek wisata di Kabupaten Jeneponto, tentu saja karena terdapat dataran tinggi serta dataran rendah maka ada banyak destinasi wisata yang dapat kalian kunjungi, sebut saja:
  • Lembah Hijau Rumbia
Lembah Hijau Rumbia juga dikenal dengan Kampung Bamboo. Tentunya bukan tanpa alasan julukan ini melekat di Lembah Hijau Rumbia, dimana keunikan dari Lembah Hijau Rumbia adalah bangunannya menggunakan bambu sebagai bahan utama.
  • Bukit Bossolo
Bossolo sendiri berasal dari bahasa Makassar yaitu Bussulu yang memiliki pengertian menonjol. Bukit Bossolo terlihat seperti hamparan bebukitan yang menonjol keluar. Yang menjadikan destinasi wisata ini semakin memikat adalah adanya air terjun yang membelah hutan dan bukit. Air terjun itu dinamakan Tama'lulua.
  • Danau Bulu Jaya
Danau ini terletak sekitar 8 kilometer dari Jeneponto dimana hamparan rumputnya nampak hijau manakala musim penghujan datang. Pengunjung tidak perlu merogoh kocek yang mahal karena tiket masuk ke Danau Bulu Jaya ini sangat terjangkau. Pemandangan hijau berupa hamparan padang rumput menjadikan Danau Bulu Jaya sebagai lokasi wisata yang cocok untuk keluarga.

Dari ketiga destinasi yang ada di Kabupaten Jeneponto di atas, tentunya ada satu tempat wisata yang menarik bagi saya untuk dikulik lebih detail, yaitu Lembah Hijau Rumbia. Hal ini dikarenakan awal mulai tempat wisata itu berdiri dan siapa tokoh yang menggagas Lembah Hijau Rumbia menjadi destinasi wisata yang cukup menarik minat bagi para wisatawan.

Ridwan Nojeng Sebagai Penggagas Dibukanya Lembah Hijau Rumbia

Tempat wisata Lembah Hijau Rumbia dulunya merupakan lahan kosong yang gersang. Siapa sangka ide awal muncul dari Ridwan Nojeng untuk mengubah Lembah Hijau Rumbia dari yang awalnya gersang lalu bisa menjadi seperti sekarang ini, subur dan justru menjadi destinasi wisata bagi masyarakat Jeneponto maupun dari luar Jepeponto.

Ridwan yang lahir pada 27 Juni 1984 bertekad untuk membangun Lembah Hijau Rumbia dan targetnya untuk 5 tahun ke depan bisa menanam 200 ribu pohon. Hal ini dikarenakan debit air sudah berkurang sehingga Ridwan merasa harus ikut ambil bagian dalam melestarikan lingkungan di Jeneponto.

Mulai 2009 Ridwan mulai membuat pupuk organik yang terbuat dari kotoran sapi serta melakukan penghijauan di Lembah Hijau Rumbia. Pembuatan pupuk organik dilakukan oleh Ridwan di desa Tompobulu. Awal mula pembuatan pupuk organik sebenarnya dilakukan Ridwan hanya ingin melakukan penghijauan di pekarangan rumahnya saja. Namun kemudian hal itu membawa dampak positif yaitu warga di sekitar tempat tinggalnya mulai melakuan penghijauan di sekitar pekarangan rumah mereka menggunakan pupuk organik.

Usaha tak pernah mengkhianati hasil dimana pupuk organik buatan Ridwan ternyata dilirik oleh pembeli. Hasil dari penjualan pupuk organik digunakan untuk membangun tempat wisata yaitu Lembah Hijau Rumbia. 

Jeneponto merupakan daerah sejuk sehingga ada yang menjuluki daerah tersebut dengan "Ada Surga di Tanah Gersang", Dan karena usaha dan tekad yang kuat yang dilakukan oleh Ridwan Nojeng, masyarakat dari luar Jeneponto mengetahui bahwa ternyata Jeneponto merupakan daerah yang subur.

Desa Wisata Lembah Hijau Rumbia diresmikan pada tahun 2011 dan karena prestasinya itu, maka sampai saat ini banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang sudah mengunjungi Desa Wisata Lembah Hijau Rumbia.

Ridwan Nojeng dan Penghargaan SATU Indonesia Awards

Karena kegigihannya dalam melakukan penanaman pohon pada wilayah yang gersang sehingga menjadi sebuah desa wisata yang justru menarik banyak wisatawan datang, akhirnya Ridwan Nojeng, anak muda Indonesia dari Jeneponto, Sulawesi Selatan menerima penghargaan SATU Indonesia Awards pada tahun 2016 untuk kategori Lingkungan dengan kegiatan Pahlawan Lembah Hijau Rumbia.

Selain itu juga Ridwan banyak mengedukasi para warga di Jeneponto untuk menggunakan pupuk organik demi kegiatan penghijauan di setiap pekarangan rumah warga yang kemudian berkembang menghijakan seluruh Lembah Hijau Rumbia.

Adapun SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards sendiri merupakan program apresiasi serta penghargaan yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya oleh PT. Astra International, Tbk.. Penghargaan ini diberikan kepada para anak muda Indonesia yang telah mendaftarkan diri, dimana mereka telah memberikan kontribusi nyata dan positif demi keberlangsungan kehidupan bermasyarakat.

SATU Indonesia Awards sendiri memberikan penghargaan yang terbagi dalam 5 kategori yaitu Pendidikan, Kesehatan, Teknologi, Kewirausahaan dan Lingkungan. Kontribusi yang telah dilakukan Ridwan Nojeng sendiri masuk ke dalam kategori Lingkungan dimana beliau mampu mengembalikan fungsi suatu lahan menjadi lebih bermanfaat bagi hajat hidup orang banyak.

Semoga bermanfaat dan menginspirasi.




Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jeneponto

https://jenepontokab.bps.go.id/indicator/12/30/1/jumlah-penduduk.html

https://jenepontokab.go.id/artikel-show/profil-umum-jeneponto

https://www.detik.com/sulsel/wisata/d-6896687/10-rekomendasi-tempat-wisata-di-jeneponto-untuk-liburan-seru

https://direktoripariwisata.id/unit/5874

Posting Komentar untuk "Pahlawan Lembah Hijau Rumbia, Sukses Bangun Kawasan Wisata di Daerah yang Dulunya Gersang"