Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kiat Mengatasi Burnout di Pekerjaan

 



Setiap orang punya masalahnya masing-masing, baik itu di kehidupan pribadi maupun di pekerjaan. Bahkan ibu rumah tangga sekalipun juga bisa mengalami yang namanya burnout akibat terlalu banyaknya hal yang harus diurus selama menjadi seorang ibu dan istri. Hal ini dikarenakan di dalam keluarga, bisa dibilang, istri memiliki tanggung jawab besar seputar pengelolaan rumah tangga.

Dilansir dari situs https://www.djkn.kemenkeu.go.id/, burnout sendiri memiliki pengertian kondisi stress yang menyerang seorang individu yang merupakan seorang pekerja, dimana dia merasa lelah dengan fisik, mental dan emosional dikarenakan pekerjaannya.

Dalam beberapa kasus, burnout lebih banyak dikaitkan dengan stress di pekerjaan dimana yang diserang adalah para pekerja dengan tekanan kerja tinggi. Namun menurut saya pribadi, burnout tidak melulu menyerang para pekerja. Ibu rumah tangga bahkan anak sekolah sekalipun dapat terserang burnout apabila mereka merasa lelah dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.

Misalnya saja anak sekolah yang sudah merasa lelah fisik dan mental dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh pengajar di sekolah. Walau mungkin tekanan tidak setinggi para pekerja kantoran, namun jika anak sudah tak mampu lagi dengan segala tanggung jawab tugas dan pekerjaan rumahnya, maka kondisi tersebut dapat dikategorikan burnout.

Lalu ibu rumah tangga yang sudah sedemikian lelahnya melakukan segala pekerjaan domestik di dalam rumah, sementara tidak memiliki asisten rumah tangga. Ibu rumah tangga selain menjadi istri tentu menjalankan peran sebagai ibu dari anak yang harus mengajar dan mengasuh buah hatinya. Apalagi jika ibu rumah tangga merangkap sebagai seorang pekerja kantoran misalnya, maka beban kerja dalam hidupnya pun akan double.

Makanya saya sering mendengar istilah me time untuk ibu rumah tangga dan hal tersebut tidak ada salahnya, malah dianjurkan. Sebab bisa dibilang Ibu rumah tangga merupakan profesi yang tidak ada hari libur dan tak ada masa cutinya. 

Pada kesempatan kali ini saya ingin membahas mengenai burnout di pekerjaan dan cara mengatasinya. Sebab manusia merupakan makhluk hidup yang juga punya keterbatasan. Apabila burnout tidak segera diatasi, maka bukan tidak mungkin muncul gangguan pada kesehatan mental.

Cara Atasi Burnout Dalam Pekerjaan

Burnout di pekerjaan dapat terjadi pada individu yang memang memiliki high pressure di kantor sehingga menjadikan dirinya lelah mental dan juga fisik.

Beberapa hal yang mengakibatkan seorang karyawan terserang burnout, antara lain:
  • Beban kerja yang tinggi.
Terkadang ada profesi yang menuntut deadline bagi para karyawannya. Misalnya saja profesi wartawan, marketing dan juga content creator. Wartawan harus menulis berita yang sedang aktual saat ini, marketing harus mencapai omzet penjualan sesuai target perusahaan setiap bulannya, sementara content creator harus membuat konten promosi untuk kantornya dengan tenggat waktu tertentu.

Dengan adanya beban kerja tinggi, maka seorang pekerja akan terobsesi dengan tugas dan tanggung jawabnya sehingga memungkinkan dia akan membahas hanya soal kerja saja dimanapun berada.
  • Jarak antara rumah dan kantor yang cukup jauh
Ketika kalian sudah waktunya pulang ke rumah, namun jarak tempuh sangat jauh misalkan saja menempuh perjalanan sekitar 2 jam, maka sesampainya di rumah tak ada yang dapat dilakukan kecuali istirahat lalu tidur. Tentunya setelah mandi dan membersihkan badan. Itupun kalian masih harus bangun pagi keesokan harinya demi mengejar armada transportasi agar tidak terlambat ke kantor.

Biasanya hal ini terjadi di ibukota karena jarak kantor dan tempat tinggal yang cukup jauh. Mau tinggal di dekat kantor, tentu saja faktor biaya akan jadi pertimbangan. Permasalahan jarak ini tak jarang membuat para pekerja mengalami kelelahan fisik yang amat sangat.
  • Lingkungan kerja yang toxic
Secara tidak sadar apabila kalian dikelilingi oleh lingkungan kerja yang toxic maka stress akan lebih mudah menyerang. Lingkungan kerja dapat berupa teman kerja yang suka menjatuhkan kita sebagai rekan, maupun pimpinan yang tidak pernah memberi apresiasi terhadap hasil kerja kita. 

Dikutip dari situs Halodoc, ada beberapa cara untuk mengatasi burnout antara lain:
  1. Tidur yang cukup
  2. Olahraga rutin
  3. Cari teman atau lingkungan yang bisa memberi support kalian
  4. Carilah kegiatan yang dapat mengalihkan diri dari burnout
Burnout apabila tidak ditangani dengan baik, maka dapat menyebabkan seseorang terserang sakit. Kalau sudah sakit maka biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit. Bagi kalian yang ingin membaca artikel seputar kesehatan, keluarga dan review tempat, bisa banget berkunjung ke Blog Narasilia milik Mbak Lia Lathifa. 

Semoga bermanfaat.

2 komentar untuk "Kiat Mengatasi Burnout di Pekerjaan"

  1. Pernah suatu kali aku mengeluh ke suami, aku capek di rumah aja, pengen ngerasain kerja kantoran, eh dijawab apalagi kalo kerja bakalan kamu lebih capek dan stress, udah sabar aja. Jadi mikir, iya ya bakalan kena burnout berkepanjangan kalo gitu mah, apalagi kalo dapat lingkungan yang toxic

    BalasHapus
  2. kalau udah burnout, aku ngajakin sohib buat keluar sekedar nongkrong gitu, lupakan sebentar urusan kerjaan. Dan berharap setelah refresh kepala sebentar, aku bisa berpikir dengan jernih lagi dan kerjaan jadi lancar
    memang kalau terus-terusan stress dan dibiarin, yang ada malah bisa bikin sakit
    jadi ga ada salahnya buat refresh sebentar

    BalasHapus